Halaman

Translate

Jumat, 17 Januari 2014

Contoh Batuan Beku (Geografi)



a)      Granit
Granit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah. Warna ini disebabkan oleh variasi warna dari mineral feldspar. Granit terbentuk jauh di dalam bumi dan tersingkap di permukaan bumi karena adanya erosi dan tektonik. Granit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam.
Fungsinya
:
Ø  biasadigunakan untuk dalam bidang industri dan rekayasa.
Ø  juga banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur.

b)      Granodiorit
Granodiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, menyerupai granit. Granodiorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentuk batolit, stock, sill dan retas yang tersebar di Bukit Barisan, Sumatera.
Fungsinya:
Ø  dapat digunakan untuk pengeras jalan
c)     

Diorit
Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Di Jawa Tengah banyak terdapat di kota Pemalang dan Banjarnegara. Diorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.
Fungsinya:
Ø  Diorit dapat digunakan untuk batu ornamen dinding, maupun lantai bangunan gedung, pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.

d)      Andesit
Andesit adalah batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi mineralnya sama dengan diorit, warnanya kelabu. Gunung api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan andesit dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan andesit yang banyak mengandung hornblenda disebut andesit hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung piroksin disebut andesit piroksin. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Adapun yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel.
Fungsinya:
Ø  Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dll
e)      Gabro
Gabro adalah batuan beku dalam yang umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang. Dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan yang dipoles sangat disukai karena warnanya hitam, sehingga baik untuk lantai atau pelapis dinding. Di Pulau Jawa, batuan ini terdapat di Selatan Ciletuh, Pegunungan Jiwo, Serayu, dan Pemalang.
Fungsinya:
Ø  Gabro digunakan untuk lantai dan ornament dinding,spesifiknya gabro digunakan untuk benda-benda yang memiliki nilai estetika.
Ø  Varietas Ocellar dari gabro dapat digunakan sebagai batu hias menghadapi.
Ø  Paving batu dan juga dikenal dengan nama dagang dari 'granit hitam', yang merupakan jenis batu nisan kuburan populer digunakan dalam upacara penguburan.


f)       Basalt
Basal adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna hitam. Gunungapi di Indonesia umumnya menghasilkan batuan basal dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Basal yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel. Basal umumnya berlubang-lubang akibat bekas gas, terutama pada bagian permukaannya.
Fungsinya:
Ø  Kegunaan basalt sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll), bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan Sebagai agregat.
g)     
Batukaca (obsidian)
Batukaca adalah batuan yang tidak mempunyai susunan dan bangun kristal (metamorf). Batukaca terbentuk dari lava yang membeku tiba-tiba, dan banyak terdapat di sekitar gunungapi. Pada umumnya berwarna coklat, kelabu, kehitaman atau tidak berwarna (putih seperti kaca). Batukaca yang dihancurkan dengan ukuran kecil dan dicampur dengan semen, dapat dibuat granit buatan. Di zaman purba, batuan ini banyak digunakan untuk membuat mata lembing, mata panah, dan lain-lain.
Fungsinya:
Ø  Jaman dahulu batu obsidian digunakan untuk membuat pisau, kepala panah, mata tombak, dan senjata lainnya.
Ø  batu obsidian juga dimanfaatkan dalam pembuatan perhiasan.

h)      Batuapung
Batuapung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas. Dengan keluarnya gas dari cairan lava akan menimbulkan lubang-lubang atau gelembung-gelembung pada lava yang telah membeku. Lubang-lubang ini berbentuk bola, ellips, silinder atau tak teratur bentuknya. Dengan adanya lubang-lubang ini membuat batuapung jadi ringan. Di Indonesia batuapung yang terkenal dihasilkan oleh Gunung Krakatau. Demikian juga batuapung dapat dibuat dengan cara memanaskan batuan obsidian hingga gasnya keluar.
Fungsinya:
Ø  sebagai bahan mentah untuk membuat bahan-bahan poles, untuk logam, mortar dan beton. Bahkan batu apung di dalam dunia pembangunan masa kini, terutama dalam membuat rumah-rumah, nampaknya batu apung dapat digunakan juga untuk membuat bata ringan.
Ø  untuk membuat bata yang tahan terhadap api juga sebagai bahan toilet/sabun tangan
Ø  sebagai bahan untuk mengasah
Ø  sebagai bahan plester, filter
Ø  untuk membuat genteng dan bahan cat, tooth paster, powder, abrazive, rubber filter, asphalt filter
Ø  Juga di dalam industri keramik batu apung di gunakan juga.